Beda Mesin Karburator dengan Electronic Fuel Injection (EFI)

Seperti diketahui berkisar Tahun 1990 beberapa produsen kendaraan di Indonesia telah lama mengembangkan dan mengaplikasikan Mesin EFI (Electronic Fuel Injection) pada produknya,. Mesin EFI adalah mesin yang dilengkapi piranti EFI atau  Elecronic Fuel Injection, menggantikan sistem karburator.

Pada mesin karburator, bensin dari tangki disalurkan ke ruang pelampung dalam karburator melalui pompa bensin (mekanis/elektrik) dan saringan bensin. Selanjutnya bensin masuk ke mesin melalui lubang jet dalam ruang venturi (ruang untuk menambah kecepatan aliran udara masuk ke mesin). Sehingga jumlah bensin yang masuk tergantung pada kecepatan aliran udara yang masuk dan besar lubang jet.

Pada mesin ELECTRONIC FUEL INJECTION (EFI), bensin diinjeksikan ke dalam mesin menggunakan injektor dengan waktu penginjeksian (injection duration and frequency) yang dikontrol secara elektronik. Injeksi bensin disesuaikan dengan jumlah udara yang masuk, sehingga campuran ideal antara bensin dan udara akan terpenuhi sesuai dengan kondisi beban dan putaran mesin.  Generasi terbaru EFI dikenal dangan sebutan Engine Management System (EMS), yang mengontrol sistem bahan bakar sekaligus juga mengatur sistem pengapian (duration, timing, and frequency of ignition).

ANDA HARUS MEMAHAMI INFO TEKNOLOGI INI.
 
Perlu diketahui bahwa mesin EFI cendrung berkapasitas cc lebih besar, untuk manghasilkan tenaga besar maka di perlukan mesin-mesin yang bertorsi tinggi dan kompresi lebih tinggi.

Berikut sifat bahan bakar jenis gasolin yang termasuk di dalamnya adalah premium, pertamax, dan pertamax plus dan sejenisnya. Kadar oktan di dalam premium di indonesia itu kira-kira kurang dari 90% sementara pertamax lebih tinggi kadar oktannya dari premium, dan pertamax plus sekitar 95%.

Sifat bahan bakar yang oktannya lebih rendah akan mudah terbakar di dalam mesin yang berkompresi lebih tinggi sehingga ketika jenis bahan bakar ini digunakan pada mesin EFI maka di saat mesin pada posisi langkah kompresi – bahan bakar yang terkompres itu akan terbakar dengan sendirinya (self burning) sebelum di bakar oleh percikan api dari busi (spark plug) di titik mati atas (tdc). Dengan demikian bahan bakar akan banyak tebakar sia sia tanpa menghasilkan tenaga dan akan menimbulkan suara nglitik (fuel knok).

Mesin dengan perbandingan kompresi tinggi tidak bisa bekerja dengan baik bila diberi premium. Kalaupun dipaksa meski tetap bekerja kemampuannya menghasilkan tenaga tidak maksimal.Saat digeber tidak bisa lari, Ini tandanya mesin protes.


Dianjurkan mengisi bensin sesuai nilai rasio kompresi (kecuali ada modifikasi lain). Semakin tinggi nilai oktan, maka bensin semakin lambat terbakar (dikarenakan titik bakarnya lebih tinggi). Semakin tinggi nilai oktan, maka bensin lebih sulit menguap (penguapan rendah). Bensin yang gagal terbakar (akibat oktan terlalu tinggi), bisa menyebabkan penumpukan kerak pada ruang bakar atau pada klep.
 
Jadi apa bila Anda mendengar suara nglitik pada mesin kendaraan Anda di saat akselerasi mendadak, itu adalah suara bahan bakar yang terbakar sebelum waktunya (self burning) dan jangan kaget kalo bahan bakar akan semakin boros.Hal ini sering dirasakan pengendara dan rata rata pengendara tidak paham penyebab terjadinya suara ngelitik mesin.

Dan itulah kenapa mesin2 jenis EFI diharuskan pakai bensin oktan tinggi sebut saja pertamax karena sifat pertamax itu sendiri tidak akan terbakar (self burning) sebelum titik mati atas (tdc)
Title: Beda Mesin Karburator dengan Electronic Fuel Injection (EFI); Written by Unknown; Rating: 5 dari 5

Video Persentasi

Tek Berjalan

ukuran teks berjalan